Selasa, 17 Desember 2019

METODE PROYEK

Definisi metode proyek

Metode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, lalu dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan lebih bermakna.
Latar belakang dari penggunaan metode proyek ini adalah dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan maksud, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan/menggunakan berbagai mata pelajaran yang ada kaitanya dan sumbanganya bagi pemecahan masalah tersebut., sehingga setiap masalah dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.Meode proyek ini mempunyai kelebihan dan kekuranganKelebihan Metode Proyek
  1. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah dikehidupannya.
  1. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari harinya secara terpadu.
  1. Metode ini sesuai dengan prinsip prinsip didaktik modern yang dalam pengajarannya perlu memerhatikan:
  • Kemampuan individual siswa dan kerjasama dalam kelompok.
  • Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan sehari hari yang penuh dengan masalah. Jadi disini siswa bisa mempraktekan ilmu yang ia dapat dalam pegguanaan metode pembelajaran ini.
  • Pengembangan aktifitas, kreativitas, dan pengalaman siswa banyak dilakukan.
  • Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Kekurangan Metode Proyek
  1. Dari kurikulum, kurikulum yang berlaku di indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
  1. Dari pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, juga fasilitas dan sumber sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan mudah yang dapat dikerjakan.
  1. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang sedang dibahas.

Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) merupakan sebuah buku yang berisi tentang syarat-syarat administrasi berupa instruksi kepada penyedia jasa dengan ketentuan sebagai berikut :
    1. Instruksi ini berisi informasi yang diperlukan oleh pelaksana - kontraktor untuk menyiapkan penawarannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan olehpengguna jasa. Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian,pembukaan, evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa.
    2. Hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan kontrak oleh penyedia jasa, termasuk hak, kewajiban, dan resiko dimuat dalam syarat-syarat umum kontrak. Apabilaterjadi perbedaan penafsiran / pengaturan pada dokumen lelang, penyedia jasaharus mempelajari dengan seksama untuk menghindari pertentanganpengertian.
    3. Data proyek memuat ketentuan, informasi tambahan, atau perubahan atasinstruksi kepada pelaksana - kontraktor sesuai dengan kebutuhan paketpekerjaan yang akan dikerjakan.
            RKS sebagai kelengkapan gambar kerja yang didalamnya memuat uraian tentang : 

      a.  Syarat-syarat umum
Berisi keterangan mengenai pekerjaan, pemberi tugas dan pengawas bangunan.

b.  Syarat-syarat administrasi
  • · Jangka waktu pelaksanaan.
  • · Tanggal penyerahan pekerjaan.
  • · Syarat-syarat pembayaran.
  • · Denda keterlambatan.
  • · Besarnya jaminan penawaran.
  • · Besarnya jaminan pelaksanaan.

c.  Syarat-syarat teknis
  • · Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan.
  • · Jenis dan mutu bahan yang digunakan.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Yang mencakup dalam lingkup pekerjaan instalasi listrik adalah sebagi berikut :
1      Instalasi titik lampu+saklar ex Eterna
2      Instalasi titik Stop Kontak ex Eterna
3      Instalasi titi power ceiling fan
4      Instalasi titik stop kontak pompa air ex eternal
5      Instalasi radar Air (Torn) ex Eterna assumsi 50m
6      Box Panel ex Hegger+penggroupan power
7      Main swich ex Mg
8      MCB ex MG
9      Kabel tuvur
10  Amatur saklar engkle ex Panasonic White series
11  Amartur saklar seri ex Panasonic White Series
12  Amatur Stop Kontak ex. Panasonic White Series
13  Amatur Stop Kontak untuk pompa air
14  Amatur lampu TL 38 Watt ex Philips
15  Amatur lampu PLC+Fiting ex Philips

Download Pasal RKS DISINI

DAFTAR PUSTAKA

https://wisudabelum.blogspot.com/2017/02/pengertian-metode-proyek-kelebihan-dan.htmlhttp://eprints.polsri.ac.id/4149/13/RKS.pdfhttp://tekniksipilinfo.blogspot.com/2013/07/rencana-kerja-dan-syarat-syarat-rks.htmlhttps://nanangkasep21032015.blogspot.com/2015/03/contoh-rencana-kerja-dan-syarat-syarat.htmlhttps://tekniksipilinfo.blogspot.com/2013/07/rencana-kerja-dan-syarat-syarat-rks.html

TIME SCHEDULE PROYEK

TIME SCHEDULE PROYEK

Definisi time schedule proyek

Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan proyek.

Tujuan pembuatan time chedule antara lain :

- pedoman waktu untuk mengadaan sumber daya manusia yang di butuhkan.
- ppedoman waktu untuk pendatanganan material yang sesuai dengan item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
- pedoman waktu untuk pengadaan alat kerja
- untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek
- pedoman untuk mencapai target waktu pelaksanaan
- sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri proyek pekerjaan
- sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek
- untuk mengukur nilai suatu investasi

Data yang di butuhkan untuk penyusunan time schedule antara lain :

1. gambar kerja proyek
2. rencana anggaran biaya
3. daftar volume pekerjaan
4. data lokasi proyek
5. data material, peralatan
6. data kebutuhan tenaga kerja
7. data cuaca pada lokasi pekerjaan
8. data keuangan proyek

Langkah langkah membuat Time Schedule ada adalah sebagai berikut:
1.     Tulislah Item Pekerjaan.
2.     Buatlah kolom bobot dengan mengisinya 1/ (jumlah item pekerjaan) x 100, sehingga menjadi = (1/35) x 100 =2,857. (Catatan: Berbeda dengan proyek umumnya yang menggunajan item rupiah dalam pembobotan. Kita cukup menggunakan point yang sama pada setiap item pekerjaan senilai dengan angka 1 (satu), hal ini untuk memudahkan Kader Teknik mempelajari dan menerapkannya di lapangan).
3.     Buatlah kolom jadwal pelaksanaan selama 3 bulan yang masing masing bulan
dijabarkan dalam minggu;

4.     Isi dan arsirlah dengan warna biru, minggu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan rumus bobot dibagai jumlah minggu, contoh: Pekerjaan no. 7 Pekerjaan Beton bertulang yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 minggu, maka pembobotanya adalah = 2,857/3= 0,952.
5.     Jumlahkan semua koefisien yang berwarna biru dalam masing masing minggu dan ditulis dengan keterangan Rencana;
6.     Begitu juga dengan Realisasi pekerjaan, jika mengalami kemunduran, contoh Pekerjaan no. 10 Pekerjaan Acian Plesteran, Rencana 3 minggu yang pada Bulan ke-2 Minggu ke 2,3 dan 4 berubah direalisasi pada Bulan ke-2 Minggu ke 3 dan 4. Yang semula pembobotannya 2,857 / 3 = 0,952 akan berubah menjadi 2,857 / 2 = 1,429. Berilah warna arsir dengan warna merah;
7.     Jumlahkan semua koefisien yang berwarna merah dalam masing masing minggu dan ditulis dengan keterangan Realisasi;
8.     Berdasarkan jumlah Rencana di masing masing minggu buatlah titik lalu hubungkan masing masing titik sehingga membentuk gambar menyerupai huruf S, yang dalam Managemen Proyek kita sebut Kurva S berilah warna garis tersebut dengan WARNA BIRU;
9.     Berdasarkan jumlah Realisasi masing-masing minggu buatlah titik lalu hubungkan masing masing titik sehingga membentuk Kurva S berilah warna garis tersebut dengan WARNA MERAH.

Pembuatan time schedule pada proyek dapat di buat dalam bentuk sebagai berikut :

1. Kurva S
2. Network Planing
3. Bar chart

1. Pengertian Kurva S

Kurva – S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurva–S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan
sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek.Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi  penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka pengendalianproyek dengan memanfaatkan Kurva–S sering kali digunakan dalam pengendalian suatu proyek.Pada Kurva–S, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf ”S” tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu:
1.Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.
Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut.
Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada tabel di bawah ini.

Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah:

Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan. Misalnya, kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, maka bobot kegiatan beton/dinding per periode adalah:

Hasil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periode ditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai bobot 100 %. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya, seperti pada gambar di bawah ini.

  1. Network Planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek. (Soetomo Kajatmo, 1977).
  1. Network Planning adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelanggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang bersangkutan. (Tubagus Haedar Ali, 1995).
  1. Network Planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan/divisualisasikan dalam diagram network. (Sofwan Badri, 1997).
  1. Mengetahui jenis-jenis pekerjaannya, dan prasyarat apa yang diperlukan untuk memulai pekerjaan atau kegiatan tersebut, dan kegiatan apa yang dapat dilakukan setelah pekerjaan tersebut selesai.
  1. Taksiran waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan masing-masing pekerjaan. Jika pekerjaan tersebut tergolong baru, maka dapat dilakukan perkiraan dengan diberikan waktu lebih (slag).
  1. Biaya yang diperlukan masing-masing kegiatan dan biaya yang diperlukan untuk mempercepat pekerjaan tersebut.
  1. Sumberdaya yang diperlukan pada masing-masing pekerjaan (Tenaga, bahan bakar, peralatan dan perlengkapan, dll).
  1. Setiap kegiatan dinyatakan oleh satu anak panah.
  1. Tidak diperbolehkan adanya dua kegiatan dengan peristiwa awal dan akhir yang sama.
  1. Adanya jaminan kebenaran logika ketergantungan kegiatan.
  1. Harus dihindari keadaan yang menggantung.
  1. Harus dihindari keadaan melingkar.
No
KegiatanSimbol
Kegiatan Yang
Mendahului
Waktu
(Minggu)
1StartST-0
2Cutting Crusher StationAST3
3Pouring Floor & ConveyorBA1
4Designing CrusherCST2
5Building CrusherDC4
6Pouring Crusher BaseEB2
7Installing ConveyorFB6
8Curing CrusherGE2
9Disassembling & Moving CrusherHD5
10Assembling CrusherIF, G, H4
11Installing WireJF, G, H6
12Final TestKI, J1
13FinishingLK0



2.Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.
3.Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir 

Berikut Saya berikah Beberapa Contoh Kuva - S yang setiap harinya saya olah di dunia konstruksi :




Kurva S atau dalam bahasa kerennya disebut S-Curve. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horisontal. Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva “S” rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan.
 


Banyak orang bingung tentang bagaimana mengalokasikan waktu untuk tiap-tiap jenis kegiatan pekerjaan (dalam gambar tertera bahwa pekerjaan beton/dinding dialokasikan menjadi 6 minggu). Mungkin bagi para ahli manajemen proyek, ini bukan hal yang sulit namun bagi gue hal ini cukup membuat gue tidak bisa tidur semalaman.

Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapat menggunakan cara volume pekerjaan dinding keseluruhan harus dibagi dengan kecepatan konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 – 8 m2/hari.

Jika dalam pembuatan Time Schedule waktu dibagi menjadi per minggu, maka hasil pembagian volume pekerjaan dengan kecepatan konstruksi harus dibagi dengan tujuh hari dalam satu minggu.

Misalnya pada contoh proyek pada lantai satu memiliki volume pekerjaan dinding sebesar 51 m3. Maka langkah untuk menghitung alokasi pekerjaan, pertama adalah konversi satuan volume dari m3 menjadi m2, karena 1 m3 sama dengan 6,7 m2 (tebal bata pada umumnya), maka:

51 m3 x 6,7 = 341,7 m2

Kemudian satuan luas yang didapat dari konversi volume pekerjaan dibagi dengan kecepatan konstruksi dinding menggunakan pasangan batu bata merah:



Jika dalam time schedule waktu pelaksanaan didistribusikan menjadi satuan minggu, maka jumlah hari yang diperoleh harus dibagi dengan tujuh hari:



Jadi jika bobot pekerjaan dinding batu bata merah misalnya 5,787 %, maka persentase tersebut harus dibagi dengan jumlah minggu yang ditemukan. Kemudian hasilnya dimasukkan pada chart pada time schedule dalam satuan persen yang telah ditemukan, yaitu 0,965 %.



Nah, sekarang sudah dapat kita ketahui darimana angka 0,965 di gambar time schedule di atas dan bagaimana cara alokasi waktu enam minggu untuk pekerjaan beton/dinding.


2. Network Planning

network planning adalah sebuah jadwwal kegiatan pekerjaan berbentuk diagram network sehingga dapat diketahui pada area mana pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan kritis dan yang harus diutamakan pelaksanaannya.

Data yang di butuhkan dalam pembuatan network planning sebagai berikut :

1. detail rincian item pekerjaan
2. durasi waktu masing-masing pekerjaan
3. jumlah total waktu yang dibutuhkan
4. metode pelaksanaan konstruksi

Kegunaan network planning :

1. untuk mengatur jalan proyek
2. mengetahui lintasan kritis pekerjaan
3. untuk mengetahui jenis pekerjaan
4. mengetahui pekerjaan mana yang harus di utamakan
5. sebagai rekayasa value enginnering
6. untuk persyaratan dokmen tender lelang proyek


Sebelum mengerjaan suatu kegiatan alangkah lebih baiknya bila telah direncanakan secara matang terlebih dahulu. Bila jenis kegiatan yang akan dikerjakan tergolong kecil, membutuhkan waktu yang sedikit, dan tidak melibatkan banyak individu maupun instansi maka perencanaan sederhana dalam selembar kertas ataupun hanya diingat dalam kepala dapat dikatakan cukup. Lain lagi bila kegiatannya kompleks, misal perencanaan pembangunan pabrik peremuk atau pembuatan dokumen perijinan, maka perencanaan yang bersifat detail dan terperinci merupakan hal yang sangat dianjurkan.
Salah satu alat (tool) dalam manajemen proyek adalah network planning. Berikut ada beberapa definisi network planning yang saya dapat dari berbagai pustaka:
Kemudian pertanyaan berlanjut, apa sih kegunaan network planning? Secara umum kegunaan network planning adalah untuk mengelola kegiatan. Berikut poin-poin detail kegunaan tool network planning :
a.     Memberikan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan menyeluruh.
b.     Dapat memperkerikan waktu, biaya, serta sumberdaya yang diperlukan.
c.     Sebagai dokumentasi proyek.
d.     Mengetahui kegiatan kritis.
e.     Sebagai alat komunikasi data, masalah, dan tujuan proyek.
Untuk membuat Network Planning data-data yang diperlukan adalah:
Kemudian setelah didapat data yang diperlukan, kita dapat membuat diagram Network Planning dengan aturan-aturan sebagai berikut :
Contoh Soal Network Planning dalam Manajemen Proyek Pembangunan Pabrik Peremuk:

Dari diagram diatas diketahui proyek pembangunan pabrik peremuk akan selesai dalam 18 minggu, dengan kegiatan ST-C-D-H-J-K-L merupakan jalur kritis, dimana jalur tersebut tidak boleh ada keterlambatan, bila terjadi keterlambatan maka dapat dipastikan umur proyek akan lebih lama dari 18 minggu.

3. Bar Chard

bar chard adalah diagram alur pelaksanaan pekerjaan yang dibuat untuk menentukan waktu penyelesaian pekerjaan yang dibutuhkan.

hal-hal yang ditampilkan dalam bar chart sebagai berikut :

1. jenis pekerjaan
2. durasi waktu pelaksanaan pekerjaan
3. alur pekerjaan

Time Schedule, Kurva S dan Bar Chard dalam pekerjaan proyek

Pada artikel sebelumnya kami telah membagikan Hitungan Excel RAB Lengkap namun tidak disertai dengan Time Schedule, Bar-Chart, dan Kurva-S pada kesempatan ini kami akan membakikan Cara Membuat Time Schedule, Bar-CTime Schedule, Bar-Chart, dan Kurva-S untuk Pekerjaan Pembangunan sebuah Rumah.

Pada Artikel ini saya akan memaparkan Cara Membuat Time Schedule, beserta BarChart dan Kurva S -nya. Karena pada dasarnya ke-3 data tersebut merupakan data yang sangat penting dan disajikan dalam 1 Lembar Produk yang sama.

Time Schedule dibuat berdasarkan rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau Harga Penawaran yang telah disepakati bersama antara Owner dan kontraktor. Item Pekerjaan yang terdapat dalam RAB itulah yang dirincikan dalam produk Time Schedule ini. Kapan rencana dimulainya suatu Item Pekerjaan, Lama Waktu Pelaksanaan-nya, dan kapan rencana itu Selesai. 


Semakin Lengkap Item Pekerjaan yang dipaparkan pada sebuah Time Schedule, maka akan semakin sempurna Time Schedule tersebut. Karena akan semakin informatif bagi siapapun yang membacanya dan para pekerja akan cepat paham.


Namun pada kesempatan kali ini, agar penyajian Data dari Time Schedule lebih sederhana, saya hanya menyajikan Contoh Cara Membuat Time Schedule berdasarkan Item Pekerjaan yang ada pada Rekapitulasi RAB saja.

  1. Pertama-tama buka sebuah File RAB, yang telah memiliki data Rekapitulasi RAB (usahakan lengkap).
  2. Buat Sheet baru pada File tersebut, lalu beri nama Sheet tersebut menjadi Time Schedule.
  3. Selanjutnya salin ulang atau copy-paste semua Uraian Pekerjaan dan Jumlah Harga yang terdapat pada sheet Rekapitulasi RAB ke sheet Time Schedule yang telah dibuat. Lalu buat kolom baru untuk menyajikan nilai BOBOT dalam persen (%) Pekerjaan dari masing-masing Item yang ada. Seperti Gambar dibawah ini.
  4. Cara Membuat Time Schedule, Kurva S dan Bar Chard
  5. Buat kolom baru untuk penyajian data Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (contoh dibawah = 4 bulan), dan Jumlah Minggu-nya (1 bulan = 4 minggu). Lalu tambahkan Baris (ROW) dibawah masing Item Pekerjaan (posisi Panah Merah), yang akan digunakan untuk membuat Bar-Chart pada tahap selanjutnya.
  6. Cara Membuat Time Schedule, Kurva S dan Bar Chard

  7. Selesaikan membuat Garis Border dibawah judul Waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Lalu buat Bar-Chart (awal kerja dan durasi) masing-masing Item Pekerjaan yang ada, dengan cara mewarnai Range menjadi Warna Hijau seperti Gambar dibawah ini.
  8. Cara Membuat Time Schedule, Kurva S dan Bar Chard

    Isi nilai Bobot pekerjaan diatas setiap Range Bar-Chart yang berwarna Hijau tersebut, dengan cara membagikan Nilai Bobot (%) Item Pekerjaan kepada Jumlah Minggu durasi Pekerjaan tersebut. Seperti Gambar dibawah ini. Lakukan penjumlahan "kebawah" (mulai Minggu-1 bulan Maret sampai Minggu-4 bulan Juni), yang menghasilkan data Rencana Progress Mingguan (%). Lanjutkan dengan penjumlahan data Rencana Progress Komulatif-nya (%).
  9. Buat Grafik Garis (Kurva-S) berdasarkan data Rencana Progress Komulatif (%), Caranya: Klik (kiri) tulisan Insert, lalu Klik tulisan Line, lalu Klik tombol Line with Markers, seperti Gambar dibawah ini. Lalu lanjutkan settingan Grafik-nya sesuai dengan selera anda, sampai selesai.
  10. Cara Membuat Time Schedule, Kurva S dan Bar Chard
  11. Setelah Grafik Kurva-S selesai, hasilnya menjadi seperti Gambar dibawah ini. Jangan lupa lengkapi dengan menambahkan baris baru untuk pengisian data Realisasi Progress Mingguan (%), Realisasi Progress Komulatif (%), Selisih Mingguan (%), dan Selisih Komulatif (%) nantinya.
  12. Cara Membuat Time Schedule, Kurva S dan Bar Chard



     silahkan Download File Excel-nya dibawah ini DISINI


DAFTAR PUSTAKA

http://boghengmusic.blogspot.com/2016/11/kurva-s-dalam-dunia-konstruksi.html
https://www.anekaponsel.com/2019/06/cara-membuat-time-schedule-kurva-s-dan-barchard.html

Senin, 02 Desember 2019

DEFINISI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS BESERTA PERBEDAANNYA



Efektivitas dan efisiensi adalah dua kata yang kebanyakan orang anggap serupa. Meskipun kedua kata ini menggambarkan cara di mana beberapa pekerjaan dilakukan, ada sedikit perbedaan antara maknanya, yang membatasi pertukarannya

Efektivitas mengacu pada tingkat keberhasilan sedangkan efisiensi mengacu pada pencapaian hasil secara optimal. Ini adalah perbedaan utama antara efektivitas dan efisiensi. Dengan kata sederhana, efektivitas adalah melakukan hal yang tepat, dan efisiensi adalah melakukan hal yang benar.

Pengertian Efektivitas

Kamus Oxford mendefinisikan efektivitas sebagai “tingkat di mana sesuatu berhasil dalam menghasilkan hasil yang diinginkan”. Efektivitas mengacu pada kegunaannya karena menggambarkan tingkat keberhasilan. Misalnya, sepeda adalah moda transportasi yang efektif; pembicara yang efektif adalah orang yang berhasil meyakinkan atau membujuk audiensnya. Efektivitas berfokus pada kesuksesan suatu hal. Sebagai contoh, metode yang efektif adalah metode yang telah membawa hasil yang sukses.
  • Dokter mempertanyakan efektivitas rencana dietnya.
  • Tidak ada pertanyaan tentang efektivitas metode ini.
  • Efektivitasnya sebagai pembicara publik adalah sebuah keajaiban.
  • Tidak ada jaminan tentang efektivitas perawatan.

Pengertian Efisiensi

Efisiensi adalah kualitas atau properti yang efisien mengacu pada bertindak atau memproduksi secara efektif dengan minimal limbah, biaya, atau usaha yang tidak perlu. Dengan demikian, efisiensi menggambarkan cara di mana sesuatu dilakukan. Efisiensi adalah tentang melakukan sesuatu dengan cara yang ‘benar’ atau lebih efisien; menghemat uang dan waktu serta meningkatkan produktivitas. Sebagai contoh, bayangkan bahwa seorang karyawan pabrik biasanya membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikan tugas tertentu, tetapi ia telah menemukan metode baru untuk diselesaikan dalam 20 menit, dengan sedikit usaha. Di sini, ada peningkatan efisiensi.
Amati kalimat-kalimat berikut untuk memahami arti efisiensi nomina dengan lebih baik.
  • Teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
  • Program ini dilaksanakan dengan sangat efisien.
  • Efisiensi karyawan dihargai.
  • Efisiensi bahan bakar model baru lebih baik daripada yang lama.

Perbedaan Antara Efektivitas dan Efisiensi

Definisi

  • Efektivitas: Efektivitas adalah sejauh mana sesuatu berhasil dalam menghasilkan hasil yang diinginkan.
  • Efisiensi: Efisiensi adalah kualitas atau properti yang efisien.

Makna

  • Efektivitas: Efektivitas mengacu pada kegunaan suatu benda.
  • Efisiensi: Efisiensi mengacu pada cara di mana sesuatu dilakukan.

Fitur

  • Efektivitas: Efektivitas dicirikan oleh hasil yang sukses.
  • Efisiensi: Efisiensi ditandai oleh minimal limbah, biaya, atau upaya yang tidak perlu.

Kesimpulan

Efektivitas mengacu pada kegunaannya karena menggambarkan tingkat keberhasilan. Misalnya, pembicara yang efektif adalah orang yang berhasil meyakinkan atau membujuk audiensnya. Efisiensi adalah tentang melakukan sesuatu dengan cara yang ‘benar’ atau lebih efisien; menghemat uang dan waktu serta meningkatkan produktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

METODE PROYEK

Definisi metode proyek Metode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, lalu dibahas dari berbagai s...